Jumat, 16 Desember 2011

arus modal masuk

Pemerintah Siap Kelola Arus Modal Masuk


Bali ( Berita ) : Pemerintah siap mengelola potensi arus modal masuk yang diperkirakan makin meningkat kepada sektor riil setelah lembaga pemeringkat Fitch memberikan tingkat layak investasi atau “investment grade” kepada Indonesia.

“Kita harap ada pengembangan ‘Foreign Direct Investment’ yang selama ini masuk ke instrumen portofolio, tentu kalau ditanya kemana dana ini diarahkan, tentu kita harapkan masuk ke sektor riil,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui dalam seminar “Transforming Capital Inflow into Real Investment through Sound Fiscal Policy di Nusa Dua, Bali, Jumat [16/12] .

Menkeu mengemukakan arus modal yang masuk ke dalam sektor riil dapat dikembangkan bagi pembangunan sarana infrastruktur dan pembenahan industri manufaktur untuk meningkatkan nilai tambah.
Upaya yang dilakukan pemerintah adalah menyiapkan peraturan terkait mengenai skema ideal pembiayaan Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS) dan aturan sejenis yang mendukung kemudahan iklim berusaha.
“Kita mulai mengalokasikan resources untuk siapkan kerja sama pemerintah swasta supaya dana yang datang dari luar itu tahu ada keyakinan atas peraturan di Indonesia, adanya kebijakan atau peraturan pemerintah yang membuat dana itu, kalau masuk itu mempunyai kejelasan tentang bagaimana mereka berinvestasi,” ujar Menkeu.

Pemerintah juga merespon dengan memberikan kebijakan fasilitas insentif perpajakan seperti tax holiday dan tax allowance serta melakukan modernisasi sistem pajak agar investor makin berminat untuk menanamkan modalnya kepada pengembangan sektor riil.
“Kita juga merespon dengan kebijakan-kebijakan perpajakan dimana kita berikan fasilitas-fasilitas insentif ataupun fasilitas umum lainnya sehingga investor pada saat masuk ke Indonesia tahu persis bahwa untuk sektor tertentu ada bentuk insentif fiskal mulai dari percepatan, bisa mengurangi taxable incomenya, serta skema penyusutan tertentu,” ujarnya.

Anggaran berimbang
Menkeu Agus mengatakan pula dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan kemudahan iklim berusaha di Indonesia, maka pemerintah juga berupaya menciptakan anggaran negara yang berimbang sehingga stabilitas perekonomian dapat terus terjaga.
“Kita lihat bahwa prioritas pemerintah mulai dari reformasi birokrasi, transformasi kelembagaan, sampai masalah pertanian, kesehatan kita lihat bahwa dengan alokasi anggaran yang baik itu akan membuat sektor-sektor semakin siap, jadi mulai dengan anggaran,” ujar Menkeu.
Selain itu, untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada dalam angka 6,5 persen, saat ini juga telah disiapkan dana cadangan risiko fiskal, stabilitas pangan, jaminan pengaman sosial serta antisipasi bencana alam.
“Ini menunjukkan keseriusan Indonesia terhadap perkembangan situasi ekonomi dan keamanan untuk mengundang investor,” ujarnya.
Saat ini, arus modal secara bertahap masuk ke Indonesia melalui pasar modal, pasar obligasi dan pasar uang yang jumlahnya makin meningkat setiap tahun.
Pada 2006, arus modal masuk mengalir 2,7 miliar dolar AS, meningkat hingga sebesar 26,2 miliar dolar pada 2010 dan hingga kuartal III 2011 telah mencapai 16,1 miliar dolar.
Namun, sebagian arus modal tersebut berbentuk investasi jangka pendek portofolio yang seharusnya dapat menjadi nilai tambah yang optimal bagi perekonomian apabila direalisasikan untuk pengembangan investasi sektor riil.

Daerah Investasi Menarik
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi daerah tujuan investasi yang menarik setelah lembaga pemeringkat Fitch memberikan tingkat layak investasi atau “investment grade”.
“Kami percaya dengan ‘rating investment grade’ ini, Indonesia akan menjadi tempat tujuan investasi yang semakin menarik dan lebih banyak arus modal asing mengalir ke dalam negeri,” ujarnya dalam seminar “Transforming Capital Inflow into Real Investment through sound Fiscal Policy” di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Lembaga pemeringkat Fitch menaikkan “sovereign credit rating” dari BB+ menjadi BBB- yang menunjukkan Indonesia telah pantas mencapai tingkat layak investasi (investment grade)
Dalam laporannya, Fitch menekankan bahwa rating ini mencerminkan disiplin fiskal yang berkesinambungan, pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkualitas serta rasio utang publik yang rendah dan cenderung menurun.
Peringkat layak investasi tersebut juga memperlihatkan Indonesia memiliki likuiditas eksternal yang kuat dan memiliki kerangka kebijakan makro yang berhat-hati.
Menurut Menkeu, Indonesia dengan usaha yang keras dan komitmen yang kuat, berhasil memperoleh kembali status tersebut setelah 13 tahun, karena kualitas pertumbuhan ekonomi dalam delapan tahun terakhir menunjukkan grafik meningkat dan stabil.
Apalagi, katanya, ketika krisis pada 2008, Indonesia mampu menunjukkan diri sebagai salah satu dari tiga negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi positif.
“Saat ini negara-negara dalam keadaan sulit, Indonesia masih bisa mengelola. Walaupun tidak mudah tetapi pertumbuhan ekonomi kita masih baik,” ujarnya.

Menkeu menambahkan, peringkat layak investasi tersebut menunjukkan Indonesia mampu mengelola makro ekonomi secara baik yang ditunjukkan dengan defisit anggaran yang terjaga dalam kisaran dua persen selama sepuluh tahun terakhir.
“Memang selama sepuluh tahun terakhir kita defisit, tapi realisasi tidak pernah lebih dari dua persen, bandingkan dengan negara tetangga atau yang sedang mengalami krisis di Eropa, yang defisitnya besar,” katanya.
Selain itu, peringkat layak investasi tersebut juga menunjukkan rasio pengelolaan utang Indonesia yang saat ini dalam kondisi baik, hanya mencapai 25-26 persen dari GDP.
“Ini menunjukkan rasio utang Indonesia baik dibandingkan negara lain, dan dengan adanya peringkat layak investasi pembayaran total bunga utang juga akan menurun,” ujarnya.
Menkeu mengatakan, dengan kondisi makro perekonomian yang baik tersebut, maka tidak mengherankan Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai salah satu negara layak investasi di dunia.
Berdasarkan hasil survei world investment report dari UNCTAD tahun 2011, Indonesia bahkan menjadi negara peringkat tujuh daerah tujuan investasi di bawah China, Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia dan Polandia.
“Peringkat kita naik dua level jika dibandingkan hasil survei tahun sebelumnya. Jadi orang ingin investasi di Indonesia, tinggal kita terus memperbaiki diri dan sebagai stakeholder, pemerintah positif untuk menerima mereka,” ujarnya.
Menkeu juga mengharapkan peringkat layak investasi tersebut merupakan sinyal bahwa Indonesia selangkah lagi dapat menjadi negara maju. “Investment grade memberikan persepsi bahwa Indonesia dalam melakukan reformasi menunjukkan karya dan ini penting, keyakinan kita menjadi negara maju semakin tinggi,” ujarnya.

Namun, pemerintah tetap dihadapkan pada berbagai hal yang menjadi pekerjaan rumah agar iklim berusaha menjadi lebih baik yaitu stabilitas keamanan dan kepastian hukum serta pemberantasan korupsi. “Stabilitas keamanan dan kepastian hukum serta pemberantasan korupsi adalah area perbaikan yang terus kita upayakan,” ujar Menkeu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar