Jumat, 16 Desember 2011

arus investasi




Arus investansi semakin deras

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi, Ketua KEN Chairul Tanjung, dan sejumlah menteri KIB II, memberikan keterangan pers soal kenaikan peringkat Indonesia di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

NUSA DUA– Kenaikan peringkat utang Indonesia hingga masuk level investment grade (layak investasi) akan berdampak positif terhadap arus investasi. Aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia diyakiniakansemakinbesar. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menyambut baik keputusan Fitch Ratings menaikkan peringkat utang jangka panjang valuta asing Indonesia menjadi BBB- dari sebelumnya BB+.

Dalam sistem pemeringkatan Fitch, BBB-merupakan level terbawah investment grade. Kenaikan peringkat ini merupakan pencapaian simbolis yang luar biasa setelah sejak Desember 1997 Indonesia kehilangan peringkat layak investasi akibat krisis finansial Asia. ”Indonesia 14 tahun menunggu naik investment grade. Tahun lalu lembaga pemeringkat asal Jepang sudah.

Kita mensyukuri pencapaian ini,” ungkap Menkeu seusai membuka seminar internasional bertajuk Transforming Capital Inflow Into Real Investment Through Sound Fiskal Policy di Nusa Dua,Bali,kemarin. Agus mengatakan, Indonesia harus mempersiapkan diri dengan kemungkinan membanjirnya aliran modal asing yang membidik Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

Gambaran ini semakin kuat lantaran kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat belum lepas dari belenggu krisis fiskal dan utang. Pemerintah akan bekerja keras menciptakan kondisi iklim usaha yang kondusif agar arus modal asing yang masuk ke Indonesia tidak hanya terparkir di instrumen jangka pendek atau portofolio, melainkan masuk ke sektor riil.

Menkeu berharap aliran modal bisa menunjang perkembangan infrastruktur dan industri manufaktur di Indonesia. Ketersediaan infrastruktur yang berkualitasmenjadijaminan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tahan lama, sedangkan sektor manufaktur dipandang penting lantaran menyerap tenaga kerja dalam jumlahbesar. Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menambahkan, masuknya Indonesia dalam level investment grade juga akan mengurangi beban bunga surat utang pemerintah.

Bagi investor, ini memberikan jaminan minimnya risiko yang harus dihadapi ketika menanamkan modalnya di Indonesia.“ Kalau sudah masuk investment grade, kita dinyatakan sebagai tempat aman investasi. Return yang diharapkan tidak bisa setinggi sebelumnya karena risikonya minim,”ujarnya. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, capaian investment grade merupakan hadiah atas kerja keras menjaga perekonomian nasional di tengah semakin tingginya ketidakpastian ekonomi dunia. “Yang kita capai ini adalah hadiah akhir tahun kita,”katanya.

Dia menuturkan, melalui berbagai proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Indonesia siap menampung aliran investasi. Dia semakin yakin aliran modal yang masuk ke Indonesia tidak berhenti pada instrumen portofolio, tetapi juga bisa mengalir ke investasi langsung. Hatta optimistis,dengan dukungan predikat layak investasi, ekonomi nasional mampu tumbuh 6,7%.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan terus menjaga kebijakan perekonomian dalam negeri. Pemerintah akan terus mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) serta mengurangi defisit untuk menuju anggaran yang berimbang. “Kita harus mengejar pertumbuhan karena tanpa pertumbuhan tidak mungkin ada lapangan pekerjaan dan tidak bisa mengurangi kemiskinan serta dampak-dampak yang lainnya,” ujar Presiden SBY di Kantor Kepresidenan, Jakarta,kemarin.

Presiden berharap agar perekonomian dapat terjaga dengan baik dan bahkan bisa meningkat pada 2012 dan tahuntahun berikutnya. “Kita memiliki strong and resilient economic, jadi pertumbuhan kita di atas 6%. Apalagi di era sekarang ini memiliki daya tahan yang baik,”paparnya. Pernyataan Presiden tersebut disampaikan dalam keterangan pers secara khusus setelah dirinya mendapatkan laporan tentang kenaikan peringkat utang Indonesia.

Saat memberikan keterangan pers, Presiden didampingi oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, dan Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi. Kemarin, Presiden mendapatkan penjelasan singkat tentang kenaikan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. Menurut Presiden, setelah hampir 14 tahun, akhirnya Fitch Rating menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi.

Hal ini membuktikan pemerintah telah bekerja keras. “Tahun 1997 awal krisis, kita downgrade bahkan pernah dinyatakan default.Setelah itulah kita berjuang keras untuk memperbaiki ekonomi kita dan kalau ekonomi semakin baik akan dicerminkan oleh lembaga internasional. Kita juga harus mendengarkan apa yang dilihat dunia terhadap negara kita dan tentang perekonomian kita,”tandasnya. Pada kesempatan itu, Presiden juga membahas langkahlangkah perekonomian ke depan.

Mantan Menkopolkam ini mengingatkan agar peluang dan momentum investment grade tidak disia-siakan. “Awal tahun depan saya akan mengundang lagi dunia usaha, para gubernur. Kita akan duduk bersama di awal tahun agar 2012 kita bisa melakukan pemajuan ekonomi yang lebih bagus. Ini penting mengingat dunia masih gonjang-ganjing,” tambahnya. Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengapresiasi masuknya Indonesia dalam level investment grade.

Menurutnya, peningkatan ini merupakan capaian yang baik. “Ini merupakan pengakuan bahwa RI memang masuk kategori layak investasi sehingga berdampak positif bagi sektor keuangan,” ungkap Ryan. Dia juga menilai, aliran modal asing secara otomatis akan semakin deras masuk ke Indonesia baik di instrumen jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak positif lainnya, imbal hasil surat utang Indonesia akan turun menyusul rendahnya risiko yang akan dihadapi.

Dengan demikian, ini merupakan momentum pemerintah dan korporasi menerbitkan surat utang. Rendahnya risiko juga mendorong harga aset di dalam negeri semakin meningkat. Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah diperkirakan menguat tajam dalam waktu dekat. “Bagi investor, inilah saat tepat untuk time to buy obligasi dan saham di BEI,” imbuhnya.

Dia mengingatkan, agar ekonomi tidak kepanasan (overheating), investasi sebaiknya diarahkan ke sektor padat modal dan padat karya seperti infrastruktur. Menurutnya, akan lebih baik jika aliran modal yang masuk diarahkan untuk membiayai proyek MP3EI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar