Jumat, 25 Januari 2013

tugas softskill minggu4


I.            Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia
Peranan  koperasi sangat terasa dalam pembangunan nasional dibidang ekonomi karena koperasi banyak berperan dalam hal tersebut, diantaranya:
   1.       Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya.
   2.       Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat.
   3.       Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
   4.       Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
   5.       Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
   6.       Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya.
   7.       Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
   8.       Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi
   9.       Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.


       II.            Contoh Koperasi Yang Ada Di Masyarakat
Berdasarkan keanggotaannya koperasi dapat dibedakan antara lain, sebagai berikut:
    a.       Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
          Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.

    b.      Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya.
    c.       Koperasi Unit Desa (KUD)
      Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan).
     Beberapa usaha KUD, antara lain:
     1) Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.
     2) Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani.

    d.      Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah. Misalnya alat tulis menulis, buku-buku pelajaran, serta makanan. Keberadaan koperasi sekolah sangat penting. Selain menyediakan kebutuhan bagi warga sekolah, juga sebagai sarana pendidikan bagi siswa untuk belajar berorganisasi dalam bentuk usaha bersama.
     III.            Program-Program yang Sudah Dijalankan Pemerintah Dalam Bidang Koperasi
Jejak program koperasi dan UKM dari masa awal kemerdekaan hingga masa reformasi saat ini. Berikut ini sekilas penjelasannya:
      1.       Di awal kemerdekaan, koperasi dan ekonomi rakyat memperoleh landasan yang amat sangat kuat dengan lahirnya UUD 1945 khususnya pasal 33 yang secara tegas mengamanatkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam penjelasan kemudian disebutkan bahwa bangun usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.
Dalam masa awal ini muncul berbagai jenis koperasi terutama yang bersifat satu tujuan seperti koperasi nelayan, koperasi batik, koperasi kopra, dll. Dalam periode ini urusan koperasi diserahkan pada Jawatan koperasi.
Di tahun 1949 pemerintah mengeluarkan UU nomor 179 tahun 1949. UU ini pada dasarnya sama dengan UU nomor 91/1927 yang berintikan berbagai peraturan dasar tentang pembangunan dan kegiatan usaha koperasi.
Berbagai gambaran mengenai pembangunan koperasi diawal era kemerdekaan mengindikasikan pemerintah memberikan dorongan yang cukup besar bagi tumbuh berkembangnya lembaga kopersi. Sejak tahun 1951 pemerintah mengembangkan koperasi dengan pendekatan bottom-up dengan berbagai bentuk bantuan atau kemudahan yang mengandung usaha koperasi.

      2.       Masa paska dekrit presiden kembali ke UUD 1945
Pada masa ini pemerintah mulai menggalakan pendidikan dengan mendirikan 11 Akademi Koperasi (Akop) dan 21 Sekolah Koperasi Menengah Atas (SKOPMA).
Catatan yang dapat ditarik dari masa 1950-1960 adalah
·         Keberpihakan pemerintah kepada koperasi dan UKM amat besar
·         Koperasi diberi ruang gerak yang amat luas
·         Pendidikan koperasi mendapat perhatian yang cukup besar di berbagai daerah
·         Pemerintah dituntut aktif mendorong koperasi
·         Jumlah dan anggota koperasi bertambah secara pesat

     3.       Masa Orde Baru
·         Pada tahun 1973
Langkah strategis yang diambil pemerintah adalah membangun Pusat Pelatihan dan Pendidikan Perkoperasian (Puslatpenkop) di Jakarta dan beberapa Balai Latihan Koperasi (Balatkop) di hampir setiap Ibukota propinsi dan pada tahun 1973 pemerintah mengeluarkan inpres nomor 4 tahun 1973 yang atas dasarnya dibangun Badan Usaha Unit Desa (BUUD) yang menjadi cikal bakal Koperasi Unit Desa (KUD).
Pada dasarnya inpres 4/1973 telah mendorong koperasi pedesaan menjadi koperasi pertanian yang kegiatan utamanya adalah bisnis komoditi tanaman pangan, ikut melakukan kegiatan pangan untuk stok nasional, kegiatan usaha penyaluran pupuk bersubsidi, obat-obatan dan benih. Hampir 100% kebutuhan pupuk petani disalurkan melalui KUD setiap tahunnya.
·         Tahun 1989
Pada tahun ini dikenalkan program Petugas Konsultasi Koperasi Lapangan (PPKL) yang tujuannya untuk memberikan pendampingan, konsultasi dan advokasi kepada koperasi.
Dalam masa ini didirikan beberapa lembaga penunjang pengembangan koperas, antara lain:
1.       Lembaga penjamin kredit
2.       Bank Umum Koperasi
3.       Koperasi Asuransi Indonesia
4.       Koperasi Jasa Audit
5.       IKOPIN

      4.       Masa reformasi
·         Masa presiden BJ Habibie
Program yang dikeluarkan untuk mempercepat pembangunan UMKM antara lain:
1.       Program Kredit Usaha Tani (KUT)
2.       Program distribusi minyak goreng pada tahun 1998
·         Masa presiden Abdurrachman Wahid
Dalam masa ini nomenklatur Departemen Koperasi dan UKM berubah menjadi kementerian Negara Koperasi dan UKM. Disamping itu juga dibentuk pula Badan Pengembangan Sumberdaya Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah (BPS-KPKM) dibawah menteri koperasi.
·         Masa presiden Megawati Soekarno Putri
Program Dana Bergulir mulai diperkenalkan untuk memberi bantuan dan perkuatan permodalan koperasi dalam mengembangkan usahanya.
·         Masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Dikeluarkan Perpres nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009 sebagai dokumen yang menjadi landasan sekaligus arah pembangunan nasional.
Program-progam yang dijalankan adalah
1.       Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri)
2.       Program pemberdayaan perempuan keluarga sehat sejahtera (perkasa)
3.       Program pemberdayaan usaha produktif koperasi dan usaha mikro (P#KUM) pola syariah
4.       Peningkatan upaya promosi usaha melalui pembangunan Smal and Medium Promotion Center (SPC) di Jakarta.


Sumber:

Senin, 21 Januari 2013

sektor publik




PRAKTEK PEMASARAN SEKTOR PUBLIK DAN PEMERINTAH DAERAH

(ISU-ISU PENTING)




I. Pendahuluan

Dewasa ini peran kegiatan pemasaran menjadi sentral di dunia bisnis. Prinsip “sell what we can produce” menggantikan “produce what we can sell” sebagai bagian daripada kuatnya pandangan pemasaran. Pandangan ini kemudian diadopsi dalam bentuk organisasi yang menempatkan pelanggan menjadi prioritas satu organisasi, menggantikan manajemen puncak. Dalam pandangan organisasi tradisional adalah manajemen puncak yang harus menjadi prioritas, akan tetapi dalam manajemen modern yang diprioritaskan adalah pelanggan. Hal demikian dalam organisasi bisnis terjadi dan berubahdk cepat. Sudahkah hal demikian dilaksanakan dalam sektor publik?



Sektor publlik pada dasarnya adalah organisasi yang berdiri untuk memberikan pelayanan kepada kelompok masyarakat tertentu, yang tidak menjadikan keuntungan sebagai prioritas. Bentuknya banyak sesuai dengan dasar pendiriannya. Salah satu sektor publik yang layak diamati adalah pemerintah daerah. Peran daripada pemerintah daerah sangat dominan menopang kemajuan satu bangsa, baik di tingkat Nasional maupun lokal. Tata kelola yang efisien akan menopang roda pemerintahan yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah, banyak orang meragukan apakah implementasi pemerintahan daerah sudah mempunyai konsep dan implementasi yang dapat memajukan daerahnya sendiri. Artinya, secara rinci patut juga dipertanyakan apakah satu pemerintah daerah telah mempunyai program dan implementasi pemasaran? Pertanyaan ini patut diajukan untuk memeriksa produk dan pangsa pasar satu organisasi publik dalam kegiatan sehari-harinya.



II. Pelanggan dan Kebutuhan Dasar

Dari sisi organisasi substansi kehdiran pemerintah daerah dimakskukan sebagai perwujudan daripada wilayah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah. Wewenang yang diterima adalah limpahan daripada pemerintah pusat. Aturan yang digunakan menata kelola pemerintahan daerah adalah UU No. 32. Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam pelimpahan wewenang demikian, salah satu fungsi daripada pemerintah daerah adalah mewujudkan daya saing daerah. Daya saing menjadi konsep abstrak yang dapat diterapkan kepada berbagai hal, namum bila dipersempit artinya dari sisi pemasaran maka daya saing berarti: memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dibanding dengan pesaingnya dalam satu industri.



Dalam konteks pelayanan, pelanggan manakah yang seharusnya dilayani oleh pemerintah daerah? Untuk itu harus digarisbawahi dua hal yaitu pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan yang harus dilayani utamanya adalah pelanggan internal, karena pelanggan ini menerima pendapatan dan memberikan pelayanan kepada sesama. Selanjutnya adalah pelanggan eksternal dimana untuk itu dibutuhkan kecakapan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pemerintah daerah itu sendiri.



Kebutuhan dasar (primer) adalah kebutuhan menopang terselenggaranya kehdupan yang lebih baik, tanpa terpenuhinya kebutuhan ini maka tidak akan tercipta kesejahteraan yang lebih baik. Untuk organisasi pemerintahan daerah, disepakati bahwa yang termasuk di dalamnya adalah pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Dua kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan akan menjamin kepuasan masyarakat baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Kedua kebutuhan ini selain dihasilkan oleh pemerintah daerah, juga dihasil kan oleh penyedia lain yaitu swasta. Kesehatan misalnya selain dihasilkan oleh Rumah Sakit Pemerintah juga dihasilkan oleh Rumah Sakit Swasta, demikian halnya dengan pendidikan. Sebagaimana konsep daya saing oleh Whelen (2006), dalam kaitan ini maka pemerintah daerah harus memberikan pelayanan yang lebih baik dibanding dengan pesainya yaitu swasta bahkan pemerintah daerah lainnya baik di tingkat lokal maupun global.



Akan halnya ketersediaan infrasturktur akan menjamin efisiensi yang diperoleh dalam keterlibatanya di satu pemerintah daerah. Infrastruktur yang memadai akan menjamin praktek investasi akan berjalan efisien dan menjadikan satu pemerintah daerah menjadi pilihan dibanding dengan pemerintah daerah lainnya. Atas ketiga kebutuhan inilah pemerintah tidak boleh alpa sebagai bagian daripada kebutuhan yang harus disediakan baik kepada pelanggan internal maupun eksternal.



III. Mengenali Program Pemasaran Pemerintah Daerah



Dalam pengajaran manajemen pemasaran dikenal lima orientasi :

1. Produksi

2. Produk

3. Penjualan

4. Pemasaran

5. Sosial



Kelima oreintasi ini berpandangan berbeda dan mempunyai konsekuensi pelayanan yang berbeda pula. Bila diterapkan pada organisasi nirlaba seperti pemerintah daerah orientasi manakah yang harus dianut? Sargeant dkk (2002) memaparkan bahwa pendekatan pemasaran terhadap non profit organization bagaimanapun lebih dekat kepada pendekatan sosial, bukan pendekatan pasar atau lebih dikenal sebagai market orientation. Program pemasaran tidak lepas dari pandangna pangsa pasar. Sebagaimana dikenal dalam kegiatan inti pemasaran dikenal kegiatan : segmentasi, mengidentifikasi barang dan jasa, menciptakan nilai, mengirimkan nilai, dan memantau terjadinya kepuasan pelanggan.



Siapakah sebenarnya pelanggan pemerintah daerah? Dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Ewing dan Caruana (2000) ditegaskan bahwa pelanggan dibedakan menjadi dua:

1. pelanggan internal dan

2. pelanggan eksternal.

Dalam konteks ini adapun pelanggan yang harus diprioritaskan adalah pelanggan internal. Dengan demikian karyawan semata-mata bukan lagi disebut pemangku kepentingan akan tetapi pangsa pasar yang harus didahulukan. Bilamana karyawan mendapat kepuasan maka mereka akan terdorong untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan eksternal, karena karyawan sesungguhnya adalah alat pemasaran daripada satu pemerintah daerah.





IV. Apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah



Kotler dan Lee (2007) menggambarkan perbedaan lembaga pemerintahan dan bisnis dari berbagai sisi berikut.

1. organisasi pemerintah sering monopoli; sementara bisnis berada pada kondisi persaingan.

2. Pemerintah dimaksudkan memenuhi kebutuhan masyarakat; sementara bisnis dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan maksimum.

3. Pimpinan politik membentuk konsitituenya, merefleksikan keinginannya, sementara pimpinan bisnis bertanggungjawab kepada dewan direksi.

4. Kegiatan lembaga pemerintahan diketahui oleh publik dan sangat dihargai oleh media; lembaga bisnis tertutup dari media dan menjaga jarak dengan publik, pemerintah, dan pendapat media.

5. Masyarakat yang tergabung dalam berbagai kelompok kepentingan yang berbeda ukuran, pengaruh; bisnis memperoleh keuntungan dari lobi dan pimpinan politik secara langsung.

6. Masyarakat utamanya pada kondisi demokrasi temporer sebagian tidak percaya kepada pemerintah, sakit hati, dan menunjukkan partisipasi yang lemah; investor dan pimpinan bisnis memiliki kepentingan yang kuat atas perusahaannya.

7. Unit pemerintahan sering kurang memahami atas mandat yang mereka terima. Malah cenderung duplikasi dan tumpang tindih, perusahaan bisnis mempunyai divisi bisnis tenaga kerja spesifik dan organisasi operasi.

8. Masyarakat memeriksa pimpinan politik melalui pemilihan, pemberian suara, dan penuturan media; pimpinan bisnis hanya kepada dewan direksi.

9. Pemerintah lambat bergerak dan terbatas memeriksa dan menyemibangkan, dengan pendapat dengan publik, perselisihan lembaga, kekuatan veto suara; kegiatan bisnis cepat bergerak, sekali keputusan diambil masuk kepada domain CEO.

10. Lembaga pemerintahan kurang terdanai; bisnis dapat menerima dana yang dibutuhkan bilamana hal itu dapat dipresentasikan memberi keuntungan.

11. Lembaga pemerintahan di US, dibagi menjadi 50 negara bagian dan terdiri dari 83.000 lembaga lokal dengan tanggung jawab yang tumpang tindih, lembaga bisnis cenderung terkonsentrasi, kegiatan tersentralisasi pada tingkat CEO dan dewan direksi.

12. Pemerintah terlibat untuk semua sisi kehidupan dan mengatur sumberdaya; bisnis utamanya memproduksi dan mendistribusikan sumberdaya.



Apakah makna pembedan di atas sehingga dapat dipahami bahwa pemerintah daerah memang perlu merumuskan satu program pemasaran dan seperti apa orientasi dan operasionalsiasi program pemasarannya. Permasalahan yang berkaitan dengan orientasi berkaitan dengan cara pandang, sementara operasionalisai bekaitan dengan pangsa pasar, posisi, dan strategi. Pangsa pasar maksudnya adalah menetapkan siapa yang harus dilayani, sementara posisi menentukan seperti apa pelayanan yang akan diberikan dibanding dengan pesaing. Melengkapi dua hal itu adalah strategi, yaitu rangkaian upaya yang dimaksudkan untuk mencapi tujuan.





Daftar bacaan



Ewing, Michael T. dan Caruana, A., 2000. Marketing Within the Public Sector, Journal of Nonprofit & Public Sector Marketing, Vol. 8(1) 2000 _ 2000 by The Haworth Press, Inc. All rights reserved.
Kotler, P and Lee, N. 2007. Marketing in the Public Sector, A Roadmap For Improved Performance, Wharton School Publishing.

Selasa, 15 Januari 2013

Biaya Overhead Pabrik (BOP)



I. PENGERTIAN BOP
      Biaya Overhead Pabrik adalahsemua biaya bahan baku dan tenaga kerja tidak langsung atau dapat disebut juga biaya yang timbul akibat pemakaian fasilitas untuk mengolah barang supaya jadi. Misalnya mesin, alat-alat, tempat kerja, dan lain-lain yang sifatnya kecil dengan harga atau biaya murah.

II. MANFAAT TARIF BOP

   1. Menyusun anggaran BOP

       Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:

a. Kapasitas Praktis, adalah volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh pabrik.

b. Kapasitas Normal, adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.

c. Kapasitas Sesungguhnya yang Diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.


   2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk

      Memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil BOP kepada produk. Dasar pembebanan disebut juga dengan satuan kegiatan atau satuan penghitung yaitu satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa dalam rangka proses produksi. Satuan kegiatan ini sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran BOP karena pada prinsipnya BOP merupakan hasil perkalian antara satuan kegiatan dengan tarif BOP.

Dasar-dasar yang dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP kepada produk, antara lain:

a. Satuan produk
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan langsung membebankan BOP kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan Rumus berikut:

Tarif BOP persatuan =    Taksiran BOP : Taksiran jumlah satuan produk
Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk.

b. Biaya bahan mentah

Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai. Rumus perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP per satuan = Taksiran BOP : Taksiran biaya bahan mentah yang dipakai

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL (contoh pajak penghasilan atas upah karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah biaya TKL.
Rumus perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP per satuan = Taksiran BOP : Taksiran biaya Tenaga Kerja langsung
d. Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)

Oleh karena ada keterkaitan yang sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam kerja langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Rumus perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

Tarif BOP per satuan = Taksiran BOP : Taksiran JTKL


e. Jam Mesin

Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar atau listrik dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin. Rumus perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Tarif BOP per satuan = Taksiran BOP : Taksiran Jam Kerja Mesin
3. Menghitung tarif BOP

Setelah anggaran BOP selesai disusundan ditentukan besar satuan kegiatan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut:
Rumus:

Jumlah BOP dianggarkan = Tarif BOP × Tingkat kegiatan yang direncanakan
III. PENGGOLONGAN BOP ATAS DASAR TINGKAH LAKU BIAYA
1. Biaya Tetap adalah Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan / aktivitas sampai tingkat tertentu.

Karakteristik:

    · Biaya satuan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, makin tinggi volume kegiatan makin rendah biaya satuan, dan sebaliknya.

    · Contoh BOP tetap: biaya asuransi pabrik, biaya penyusutan aktiva tetap, gaji staff pabrik dan mandor.


2. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan makin besar volume kegiatan makin besar pula jumlah total biaya variable, dan sebaliknya.

Karakteristik:

    · Pada biaya variable, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan (konstan)

    · Contoh BOP variable, misalnya: BBP, sebagian BTKTL, BB, dll biaya overhead variable.


3. Biaya Semi Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Makin besar volume kegiatan makin besar jumlah total biaya, makin kecil volume kegiatan makin kecil pula jumlah total biaya, tapi perubahannya tidak sebanding.

Karakteristik:

    · Pada biaya semi variable, biaya satuan berubah terbalik dihubungkan perubahan volume tapi sifatnya tidak sebanding sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu, makin tinggi volume kegiatan rendah biaya satuan, makin rendah volume kegiatan makin tinggi biaya satuan.

    · Contoh BOP semi Variabel, misalnya: biaya pembangkit listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya pengobatan karyawan pabrik.


IV. PENGGUNAAN ANGGARAN FLEKSIBEL UNTUK TARIF BOP
       Jika tingkat aktivitas denominator telah dipilih, anggaran fleksibel dapat digunakan untuk menentukan jumlah total biaya overhead pada tingkat aktivitas tersebut. Kemudian biaya overhead yang ditentukan dimuka, dapat dihitung dengan menggunakan rumus dasar sebagai berikut :
Tarif BOP yang ditentukan di muka = BOP anggaran fleksibel pada tingkat aktivitas denominator tingkat aktivitas denominator


       Jadi, anggaran fleksibel berperan dalam menentukan jumlah biaya overhead tetap dan variabel yang akan dibebankan ke unit produk.


V. PERBEDAAN ANTARA BIAYA SERAPAN DAN BIAYA VARIABEL
  •  Biaya serapan
          Biaya Penyerapan merupakan penetapan biaya Costing. Memperlakukan semua biaya produksi sebagai biaya produk. Dalam penyerapan biaya, sebagian dari biaya overhead manufaktur tetap dialokasikan ke setiap unit produk.


  • Variabel Costing
           Variabel biaya hanya mencakup biaya produksi variabel dalam biaya produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya produksi variabel overhead yang biasanya akan dimasukkan dalam biaya produk di bawah biaya variabel. Overhead pabrik tetap tidak diperlakukan sebagai biaya produk dengan metode ini. Sebaliknya, biaya overhead manufaktur tetap diperlakukan sebagai biaya periode dan dibebankan terhadap pendapatan setiap periode.

Senin, 14 Januari 2013

kesehatan




Sekilas Tentang Penyakit Diabetes Melitus

dan Cara Pencegahannya

       Kali ini saya akan sedikit membahas tentang penyakit Diabetes, walaupun saya kuliah jurusan Akuntansi tetapi tidak ada salahnya jika saya sedikit membahas tentang penyakit untuk menambah wawasan tentang kesehatan agar kita peduli akan kesehatan diri kita sendiri atau keluarga dan orang-orang disekitar kita.

      Sebelumnya saya akan sedikit cerita tentang keluarga saya yang termasuk keturunan diabetes, mulai dari kakek saya lalu turun ke anak-anaknya yang termasuk juga bapak saya, yang sudah lumayan lama meninggal dunia walaupun kata dokter meninggalnya bukan karena penyakit diabetes melainkan dari penyakit lain tetapi awal mula penyakit lain berasal dari diabetes. Oleh karena itu saya agak waspada terhadap penyakit ini dan mencari-cari informasi mengenai bagaimana cara pencegahan penyakit ini sejak dini, karena di lihat dari pengalaman sepertinya diabetes ini penyakit turunan maka dari itu saya akan membahasnya semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi anda yang sedang sakit diabetes atau memiliki keturunan diabetes.

      Diabetes adalah penyakit akibat gangguan fungsi insulin dalam tubuh, suatu hormon yang diprodksi pankreas (organ pengasil enzim yang dibutuhkan oleh pencernaan). Insulin punya peran amat penting dalam proses metabolisme makanan untuk menghasilkan gula yang nantinya akan digunakan menjadi energi. Gangguan fungsi insulin membuat kadar gula darah meningkat hingga di atas normal.

     Penyakit diabetes melitus atau kencing manis yang mendapatkan julukan ” the sillent killer ” ini adalah penyakit yang menyerang penderitanya yang memiliki kadar gula dalam darah yang tinggi. Pola hidup dan pola makan yang kurang bahkan tidak sehat dan kurangnya berolahraga menjadi salah satu faktor pemicu penyakit diabetes melitus ini.

     Penyakit diabetes melitus ini sangat berbahaya bahkan penderitanya dapat kehilangan nyawa akibat penyakit ini. Penyakit diabetes melitus ini jika tidak segera di atasi maka penyakit ini akan semakin bertambah parah dan menyebabkan resiko terkena luka diabetes yang dapat menyebar dengan cepat dan membusuk,

Seperti gambar berikut ini:





serem kan gambarnya? jadi mari kita cegah diabetes sejak dini!!!!


Penyakit diabetes ini di sebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah :

· Faktor keturunan / gen

· Kegemukan / obesitas yang terjadi pada usia 40 tahun

· Level kolesterol yang tinggi

· Kerusakan pada sel pankreas

· Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat

· Banyak mengkonsumsi makanan instant , fast food / junk food.

· Angka triglycerid yang tinggi. ( triglycerid : salah satu jenis molekul lemak )

· Merokok

· Stress

· Mengkonsumsi Alkohol


Namun kebanyakan faktor keturunan biasanya menjadi penyebab utama penderita diabetes melitus ini, karena resiko keturunan diabetes melitus terserang penyakit diabetes melitus ini 6 kali lebih besar bila di bandingkan dengan penderitanya yang tidak memiliki riwayat penyakit diabetes melitus ini. Jadi untuk yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dalam keluarganya lakukan pencegahan sedari dini.



Adapun beberapa ciri-ciri dan gejala yang dapat terlihat dari penyakit diabetes melitus ini :

· Banyak kencing, terutama pada waktu malam hari
Mudah lapar dan makan banyak
Gampang haus
Mudah lelah dan sering mengantuk
Penglihatan menjadi kabur
Berat badan terus menurun
Sering kesemutan dan gatal-gatal pada bagian tangan dan kaki
Koordinasi gerak anggota tubuh terbatasi
Sering merasa mual dan Pusing


Semua gejala di atas yang timbul adalah efek dari tingginya kadar gula dalam darah yang akan mempengaruhi ginjal dalam menghasilkan air kemih dalam jumlah yang banyak / berlebihan untuk mengencerkan glukosa , sehingga penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri)



Berikut ini Tips mencegah penyakit diabetes sejak dini:

1. Perhatikan Berat Badan. Semakin mendekati bobot ideal, Anda akan terhindar dari penyakit diabetes.

2. Cermati Gaya Hidup Anda. Memiliki pola makan seimbang dan teratur. Hindari kebiasaan melewatkan waktu makan atau tidak makan sama sekali setelah makan dalam jumlah besar. Akan lebih baik bila makan dengan porsi sedang tapi teratur, daripada porsi besar tapi tidak teratur, banyak makanan makanan yang mengandung serat, mengkonsumsi produk susu rendah lemak, makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian, kurangi konsumsi gula, hindari rokok dan alkohol.

3. Perbanyak Aktifitas. Terutama bila selama ini Anda terlalu sering duduk di kantor. Sering melakukan olahraga setidaknya 1 minggu sekali, Mengikuti fitness bisa menjadi pilihan menarik.

4. Pantau Selalu Kondisi. Kontrol kadar gula darah setidaknya 2 kali setahun. Berkonsultasilah dengan dokter agar diabetes tak perlu hadir dalam hidup Anda.

5. Ketahui Riwayat Keturunan Diabetes. Cobalah untuk mengenal riwayat keturunan penyakit diabetes dalam keluarga Anda. Bila ada, segera ke dokter untuk mendiskusikan pencegahannya.

Berikut beberapa buah yang bisa dan cocok untuk penderita diabetes, yaitu:




1. Apel
Glycemic Edge melaporkan bahwa pektin, yaitu senyawa yang ditemukan pada kulit dalam dan daging apel, efektif dapat membantu mengobati diabetes. Senyawa ini membantu detoksifikasi tubuh dan mengurangi kebutuhan insulin tubuh sekitar 35 persen. Makan buah apel yang memiliki indeks glikemik 40 juga dapat membantu meningkatkan pengaturan tingkat gula darah.

George Mateljan Foundation untuk World's Healthiest Foods mengutip sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food edisi September 2010, menunjukkan enzim dalam apel mempengaruhi pencernaan karbohidrat, yang mengurangi penyerapan glukosa dalam saluran pencernaan dan merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Kondisi ini akan membantu Anda lebih menyeimbangkan kadar gula darah.

2. Stroberi
Stroberi memainkan peranan dalam diet orang yang menderita diabetes. American Diabetes Association menyebut buah berry termasuk stroberi sebagai 'super food' karena memiliki indeks glikemik rendah, yaitu 40 untuk 120 g stroberi.

Stroberi juga mengandung banyak serat, nutrisi dan antioksidan. Makan stroberi juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, risiko yang serius bagi penderita diabetes.

3. Jeruk Bali (Grapefruit)
Jeruk Bali memiliki indeks glikemik 25 per 120 gram, ini bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin, suatu fitur penting karena insulin membantu melepaskan gula ke dalam aliran darah dan secara langsung berdampak pada kadar gula darah.

Jeruk Bali meningkatkan cadangan alkali dalam darah, yang dapat melawan tingkat keasaman diabetes pada penderita diabetes.

4. Alpukat
Alpukat efektif dalam mengurangi kolesterol pada orang dengan diabetes dengan mempertahankan tingkat trigliserida dalam darah, menurut William Castelli dalam buku Cholesterol Cures.

Alpukat yang rendah karbohidrat dan mengandung lemak sehat dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 pada wanita dan orang yang sudah memiliki risiko tinggi. Tingginya kadar vitamin E dalam alpukat juga meningkatkan aksi insulin dengan menghambat pengikatan glukosa menjadi lipoprotein low density.

Sumber:

Selasa, 08 Januari 2013

Tugas Akuntansi keungan menengah 1B




Nama : Nurul Azizah Hidayah
NPM : 27211863
Kelas : 2EB20
Matkul : Akuntansi keuangan menengah 1B


I. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna atau menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.

II. Tehnik Analisa Laporan Keuangan

Teknik-teknik analisa laporan keuangan ditujukan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan dan perubahan-perubahan.

Terdapat tiga yang biasanya dipakai yaitu:


a. Analisis Horizontal (Horisontal analysis)

Analisa horizontal (Horisontal analysis), yang disebut juga analisis tren (Trend analysis), yang merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. Analisis horizontal melakukan penelitian dalam laporan keuangan komparatif. Dibutuhkan dua langkah dalam analisis horizontal, yaitu sebagai berikut:
    1. Menghitung jumlah rupiah perubahan dari periode dasar ke periode akhir.
    2. Membagi jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar.


Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase atau jumlah (rupiah). Metode ini sering digunakan dalam laporan laba rugi.


b. Analisis Vertikal (Vertical Analysis)

Adalah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi persentase dan jumlah rupiah. Analisis ini dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dari berbagai periode, trend atau perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah untuk diidentifikasi.

Laporan keuangan hanya dinyatakan dalam presentase aja disebut laporan ukuran bersama (Common Size Statement). Dalam analisis vertikal terhadap neraca, setiap pos dinyatakan sebagai suatu persentase dari neraca atau suatu persentase dari jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba rugi, adalah lazim untuk menyatakan pos-pos pada laporan laba rugi sebagai suatu persentase dari angka penjualan bersih.


c. Analisis Rasio (Ratio analysis)
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu terhadap jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio pembanding yang digunakan sebagai standart.


III. Manfaat dan Kegunaan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Djarwanto manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu :

  · Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya.

  · Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan.

  · Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi laporan keuangan dimasa yang akan datang.

  · Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada masa yang akan datang.


Menurut Harahap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagi berikut :

  · Dapat memberikan informasi yang lebih luas,lebih dalam dari pada yang terdapat pada laporan keuangan biasanya.

  · Dapat mengali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (eksplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).

  · Dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

  · Dapat membongkar hal-hal yang bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

  · Mengetahui sifat-sifat hubungan akhirnya dilapangan untuk prediksi dan peningkatan (rating).

  · Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

  · Dapat membendingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standart industri normal atau standart ideal.

  · Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.

  · Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dilakukan perusahaan di masa yang akan datang.

  · Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

     a. Dapat menilai Prestasi perusahaan

     b. Dapat memproyeksikan kauangan perusahaan.

     c. Dapat menilai kondisi masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu.

     d. Posisi keuangan

     e. Hasil-hasil perusahaan

     f. Liquiditas

     g. Solvabilitas

     h. Aktivitas

     i. Rentabilitas dan Prifitabilitas

     j. Indikator pasar modal



IV. Keterbatasan Laporan Keuangan

Keterbatasan laporan keuangan antara lain:

   1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (interm report) dan bukan merupakan laporan final.

   2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.

   3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah Daya beli uang dari hari kehari selalu berubah sesuai dengan kehidupan perekonomian sehari-hari.

   4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang, Laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuan uang.

   5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, oleh karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

   6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak- pihak tertentu.

   7. Proses penyusunan iaporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran – taksiran dan berbagai pertimbangan.





http://desty40208461.wordpress.com/2011/02/12/64/

http://www.majalahpendidikan.com/2011/11/pengertian-analisis-laporan-keuangan.html

http://wwwassegaf.blogspot.com/2012/03/tehnik-analisa-laporan-keuangan.html http://annisaa10211978.blogspot.com/2012/06/pengertian-analisis-laporan-keuangan.html