Kamis, 10 November 2011

ekonomi makro dan mikro

1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Contoh ekonomi makro adalah membahas pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran. Dalam membahas pertumbuhan ekonomi, yang dibahas adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi pada umumnya, bukan pertumbuhan satu atau dua pelaku ekonomi tertentu. Begitu juga dalam membahas inflasi, yang dibahas adalah kecenderungan terjadinya kenaikan harga-harga barang / jasa pada umumnya, bukan kenaikan harga barang tertentu saja.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut:
  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
TEORI EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku masyarakat (Negara/bangsa) dalam memenuhi kebutuhannya(masalah agregat). Awal mula lahirnya ilmu ekonomi makro diawali dengan munculnya buku yang dikarang oleh John Maynard Keynes yang bejudul The General Theory of Employment,interest,and money,
Buku ini merupakan landasan dari ekonomi makro pada saat ini. Dalam buku tersebut, Keynes berpendapat bahwa pengangguran dapat terjadi dan berlangsung dalam waktu yang tidak terbatas.
Aspek analisa ekonomi makro:
  1. pendapatan nasional
  2. neraca pambayaran dan kurs valuta asing
  3. kesempatan kerja
  4. inflasi
  5. pengangguran
  6. investasi
  7. pertumbuhan ekonomi
8.    suku bunga perkembangan pasar saham
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus. Contoh ekonomi mikro adalah perilaku individual dari suatu perusahaan dalam menetapkan berapa banyak barang yang akan dibeli. Jika harga barang tersebut mengalami kenaikan atau penurunan, bagaimana meningkatkan jumlah produksinya.seberapa tinggi harga barang akan dijual agar perusahaan memperoleh laba maksimum, dan sebagainya. Dimaksud dengan individualdisini termasuk badan – badan hukum seperti Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, Koperasi, Yayasan, dan sebagainya. Badan –badan hukum ini, sekalipun jumlah personil yang terlibat cukup banyak, namun seluruh unsur yang ada bertindak untuk kepentingan yangsatu, yaitu merealisasikan tujuan badan hukum yang bersangkutan.
TEORI EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi mikro mempelajari ekonomi secara individu,misalnya perilaku konsumen dan produsen.
Analisis ekonomi mikro terbagi:
  1. Teori harga; antara lain membahas tentang proses pembentukan harga, factor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, konsep-konsep elastisitas permintaan dan penawaran dan sebagainya.
  2. Teori produksi; antara lain menganalisis tentang masalah biaya produksi,tingkat produksi yang harus di pilih oleh produsen agar tujuan mencapai laba maksimum tecapai
  3. Teori distribusi; antara lain membahas tentang factor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus di bayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.

Tinjauan umum
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.
 Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Asumsi dan definisi Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonomi akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik.
Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya. Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.

Model operasi
Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:

• Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika
average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran
maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas
keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.

• Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika
keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average
total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.

• Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada
keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi
kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena
kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus
menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap,
tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua
biaya tetapnya.

• Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan,
perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak
memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan
yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya
variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.
Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar
dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh.

Kegagalan pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :

• Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar
dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada
harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dnegan
menggunakan undang-undang anti trust.

• Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam
akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas
positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti
dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik.
Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi
udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari
pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk
memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi
mereka pada taraf yang seharusnya.

• Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik
seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk
diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan
dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara
biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk
membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari
eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).

• Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang
inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi
memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya
para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi
ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas
mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan sebagai mobil
pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli.
Contoh dimanapembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminartentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian
Kesehatan," di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian
menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market
for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari
komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna
kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui
apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).

Biaya peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal. Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama.
Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas).
Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah. Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam - tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan).
Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi. Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari
alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.

Penerapan ekonomi mikro
Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industry mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial).
Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari system kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi.
Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro


Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan


Persamaan ekonomi mikro dan ekonomi makro :
Kedua - duanya mempelajari bagaimana manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang sangat banyak dan sangat bervariasi dengan sumber daya yang terbatas.

PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
  1. Ilmu ekonomi deskriptif,yaitu ilmu ekonomi yang memaparkan secara apa adanya tentang  kehidupan ekonomi suatu daerah/Negara pada suatu masa tertentu,misalnya produksi beras di jawa timur tahun 2009,Tingkat harga gula di Indonesia tahun 2009
  2. Ilmu ekonomi terapan,yaitu bagian ilmu ekonomi yang membahas penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi,misalnya ekonomi perbankan,ekonomi perusahaan,ekonomi moneter.
  3. Teori ekonomi adalah ilmu ekonomi yang menganalisis tentang hubungan antara variabel ekonomi,misalnya pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga hidup,pengaruh tingkat pendapatan terhadap pola konsumsi seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar